Ngabuburit Ramadan, Realita dan Harapan

Ngabuburit Ramadan, Realita dan Harapan – Kegiatan-kegiatan yang umumnya dilakukan di bulan Ramadan adalah tentunya berpuasa, shalat tarawih dan… ngabuburit. Kata ngabuburit identik atau suka dipasangkan dengan bulan Ramadan. Ya, ngga ngabuburit kalau ngga di bulan Ramadan, atau lagi berpuasa. Iya, Ngabuburit adalah kegiatan yang khas di bulan puasa.

Jadi apa itu ngabuburit? Mungkin ada yang belum tahu. Kata ngabuburit sebenarnya berasal dari kata Sunda, ‘Burit’ yang artinya sore atau mendekati waktu tenggelamnya matahari. 

Ada juga arti lainnya. Dari kamus Bahasa Sunda dikatakan kata ‘ngabuburit’ berasal dari kalimat ‘ngalantung ngadagoan burit’ yang artinya ‘bersantai sambil menunggu waktu sore’.

Hemm, oke jadi ini pendapat saya mengenai ngabuburit:

Ngabuburit dan Saya

Ngabuburit yang Tidak Santai

Menelusuri arti kata ‘ngabuburit’ ini saya jadi merenung dan tersadar bahwa…saya mungkin sudah sangat lama nggak benar-benar ngabuburit. Atau, saya ngga merasa dalam keadaan ‘bersantai’ atau ‘bermain’ selagi menunggu jam berbuka puasa. Terutama sejak menjadi Ibu rumah tangga yang memiliki anak. No, saya ngga merasa bersantai sambil menunggu jam buka. Rutinitas saya di bulan Ramadan relatif padat.

Mungkin kamu tahu. Ya, kamu yang juga jadi ibu rumah tangga. Bahwa jelang jam berbuka puasa, waktu kita umumnya dihabiskan untuk menyiapkan makanan berbuka puasa, makan malam dan bahkan menyiapkan untuk makanan sahur. Waktu penuh dengan prepping food atau menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, menghidangkannya dan mencuci piring bekas semua persiapan itu. Dan kegiatan ini kayanya agak jauh dari rasa santai ya. Apalagi kalau mepet waktu persiapannya. Entah telat beli bahan makanan, lama memasak atau ada sesuatu yang bikin lama mengerjakannya.

Berhubung saya juga sudah malas ikutan acara buka puasa bersama, maka lebih banyak waktu saya buka puasa di rumah. Lebih sering dan nyaman di rumah saja. Tapi bukan berarti juga kita bersantai. 

Ngabuburit Mencari Menu Berbuka Puasa

Bukannya saya juga nggak keluar rumah. Tentu saja ada kalanya kami keluar bersama sekedar mencari gorengan dan takjil yang dijual di dekat rumah. Masa-masa ketika si kecil masih berumur 1 dan 2 tahun (sudah 5 tahun lalu), cukup spesial sih menyempatkan diri keluar rumah jam 4 atau jam 5 seenggaknya, demi membeli makanan berbuka puasa. Spesial karena ngga ada waktu lain bisa demikian kalau tidak di bulan puasa.

Pernah dan sering juga sih saya berjalan kaki sendiri keluar rumah dan mencari menu incaran. Ketika si kecil masih dalam kandungan atau justru baru-baru ini, mencari menu yang disukai suami. 

Tapi bedanya dulu dan sekarang, saya sangat presisi mau beli makanan apa. Karena saya ngga mau membeli makanan berlebihan atau malah jadi ngga dimakan. Lebih baik sudah merencanakan menu apa yang mau dibeli sejak dari rumah. Kalau begini jadinya bisa lebih hemat dan tidak tergoda karena lapar.

Mungkin, yah mungkin, waktu ngabuburit ‘santai’ saya terakhir adalah tahun lalu ketika saya dengan sengaja mampir ke restoran sebelum jam buka.. Demi mendapatkan tempat duduk di restoran yang terkenal ramai itu. Kami datang 1-2 jam sebelumnya dan bahkan hampir duduk di tepi luar dekat jalan saking ramainya tempat itu. Itupun ya, rasanya juga nggak ‘bersantai’.

Ngabuburit Ramadan The Best Version Alias Harapan

Meskipun begitu, di lubuk hati sebenarnya bukannya saya nggak kepingin bisa bersantai menunggu jam berbuka puasa. Menurut saya ngabuburit ramadan versi terbaik adalah dengan memberikan perhatian ke diri sendiri selagi juga terkoneksi kepada-Nya. Mungkin inilah ngabuburit terbaik yang harusnya saya dan yang lainnya juga mungkin lakukan:

Qur’an Journaling

Menurut saya, paling baik menghabiskan waktu jelang berbuka puasa adalah dengan menulis jurnal yang terkoneksi dengan kitab suci Al Qur’an. Mungkin kalau kita sedang lapar-laparnya, mood untuk melakukan Qur’an Journaling belum tentu muncul sih. Tapi kalau kita mampu, rasanya pasti menyenangkan.

Olahraga

Melakukan olahraga jelang buka puasa adalah maybe one of the best feeling. Kadang saya merasa tak berdaya dengan perasaan lemas dan kurang energi karena sudah berpuasa seharian. Tapi ketika saya memaksakan diri berolahraga dan malah merasa berenergi usai olahraga, itu rasanya amazing. Karena kita telah menantang diri dan akhirnya bisa mengalahkan rasa tak berdaya itu. Khususnya jika kamu mau olahraga untuk menurunkan BB, harus banget coba olahraga untuk ngabuburit ramadan.

Food Prepping Salad Buah, Salad Sayur atau Jus Buah

Menyiapkan menu buka puasa yang sehat adalah salah satu idaman bagi kamu yang diet. Maka itu kalau bisa menyiapkan salad buah sendiri dengan buah-buah pilihan atau favorit kita, rasanya menyenangkan. Apalagi kalau kita sudah kenyang makan buah-buahan dibandingkan makanan berlemak. 

Hadir di Kajian Atau Mendengarkan Kajian 

Ketika dulu masa kecil saya suka menonton TV dan menunggu adzan maghrib tayang disana, sering sekali ada kajian agama sebelumnya. Bahkan saya pernah lho bekerja menyiapkan kajian demikian demi tayang jelang buka puasa. Tapi dulu saya belum sadar bahwa berharga sekali mendengarkan kajian agama.

Kini saya malah yang mencari-cari kajian agama ketika saya bisa. Kalau saya bisa mendengarkannya jelang berbuka puasa, rasanya tentu lebih berfaedah dibandingkan sibuk scrolling media sosial. Mungkin saya bisa melakukan ini selagi saya menyiapkan menu buka puasa. Namun dikatakan kita haruslah fokus mendengarkan kajian tanpa sambil melakukan kegiatan lainnya agar lebih afdol. Tentunya mendengarkan ceramah agama yang membuat adem hati lebih berfaedah bukan untuk dilaksanakan?

Penutup

Ngabuburit adalah istilah khas di bulan Ramadan. Meskipun begitu, untuk ibu rumah tangga seperti saya, ngabuburit adalah sebuah kemewahan. Tapi, siapa tahu sih mungkin saja kok saya mengalami ngabuburit meski sebentar saja. Terima kasih sudah membaca. Bagaimana dengan kegiatan ngabuburitmu?

2 thoughts on “Ngabuburit Ramadan, Realita dan Harapan”

  1. Pingback: Momen Ramadan Tak Terlupakan - Sunglow and Me

  2. Pingback: Tentang 4 Masjid Yang Pernah Saya Kunjungi - Sunglow and Me

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *