SDH#4 : Nobody Said It’s Going To Be Easy – Wow! Kini saya menuliskan tulisan serial Sunglow Healthy Diary ke 4, nggak terasa. Rasanya saya sedikit malu menulis perkembangan pelaksanaan target Ramadan saya tahun ini. Saya ngga merasa ada banyak perubahan selain dari mungkin secara stamina lebih fit saja (Alhamdulillah).
Mungkin ya perubahan itu tidak begitu nampak ketika dilihat per harinya. Mungkin memang ini masih terhitung di garis start. Semua pasti memiliki awal tapi tetap saja kitalah yang menentukan garis finish-nya. Ayok, ini masih baru dimulai!
Masih Mengurangi Porsi Nasi Tapi…
Saya sadar bahwa perbedaan menu makan saya tahun ini dan tahun lalu adalah di tahun lalu saya lebih sering sahur tanpa nasi. Entah kenapa ada rasa ngga sah sahur tanpa nasi. Walau pengganti nasi bisa jadi tetap mengandung karbohidrat ya, tapi di penghujung bulan saya merasa tubuh lebih slim.
Nah tahun ini saya tetap makan nasi walau ngga sebanyak biasanya. Kemarin saya mendengarkan video edukasi Ade Rai mengenai Hal-hal yang jarang dibahas soal bakar lemak di bulan puasa dan seperti diingatkan bahwa lebih baik untuk tidak memakan nasi saat sahur.
Kesulitan saya adalah prep time untuk memasak si pengganti nasi. Karena saya seringkali bangun dengan perasaan agak panik kurang waktu masak. Karena juga memikirkan si kecil juga harus sahur. Plus menyadari bahwa ada banyak nasi tersedia. Keseharian saya yaitu seperti di tulisan A Day in The Life Versi Ramadan.
Ada Shorcut Dalam Menyiapkan Buka Puasa, Tapi…
Kami baru tahu bahwa di dekat rumah, beberapa anak remaja berjualan gorengan. Dan ternyata paksu doyan banget minta dibelikan. Antara memang suka dan buat meringankan saya dari kerepotan menyiapkan buka puasa.
Awalnya memang sih bersyukur ada yang jualan dekat rumah karena memang rumah cukup jauh dari lokasi jualan makanan. Tapi lumayan ya seus kalau tiap hari buka gorengan. But so not the path I am looking for! Walau saya menghargai kebaikan suami saya.
Hari ini sih saya memilih ngga makan langsung gorengan. Lebih baik memulai dengan yang manis dan alami seperti kurma dan buah.
‘Hukuman’ Karena Tidak Ngemil Secukupnya
Sahur pagi tadi saya ‘dihukum’ karena makan terlalu banyak. Inilah makanya ada term ‘makan secukupnya saja’. Tapi malam itu saya pengen banget ngemil. Habis ngemil saya baru ngeh ada sisaan lontong yang kalau ngga dihabiskan, ngga ada yang makan. Plus pengen minum susu.
Saya terbangun beberapa jam sebelum sahur. Alam pun ‘memberi respon’ yakni perut saya mulas dan saya jadi bolak-balik ke kamar mandi. Habis mulas mereda saya bingung harus makan apa, karena sepertinya kalau saya makan lauk hari itu (rendang rekues suami) sepertinya akan mulas lagi perut saya.
Alhamdulillah ada beberapa potong melon dan kurma, yang saya baru ketahui bagus untuk perut mulas. Makan buah juga bagus untuk netralisir perut. Untunglah semua mereda begitu imsak sudah datang.
Siangnya saya menimbang berat badan dan ternyata BB saya berkurang sedikit dibanding biasanya. Obviously… Sayangnya sepertinya separuh alasannya adalah karena dipanggil alam.
‘Nyandu’ Olahraga
Saya masih tetap ‘refleks’ olahraga setiap sore sebelum berbuka puasa. I feel better and happier setelahnya. Namun sayangnya saya belum olahraga lebih lama dari 15-20 menit. Satu hari sempat 30 menit tapi esoknya mundur lagi karena kecapekan.
Satu hari saya akhirnya ‘bolos’ olahraga karena saya harus belanja kebutuhan bulanan dan setelahnya langsung pergi mencari makanan berbuka diluar. Waktu saya olahraga jadi terpakai di jalan. Agak menyesal bisa skip olahraga.
Besoknya saya bela-belain olahraga walau harus buru-buru ada acara bukber. Sayangnya karena satu dan lain hal jadi habis olahraga langsung jalan dong. Itupun saya masih lebih lega daripada ngga sempat olahraga. Karena acara bukbernya juga low key dan ngga berapa lama.
I am amazed with these changes on myself. Ya Allah semoga seterusnya begini.
Penutup
It seems ngga lama lagi akan masuk periode datang bulan. Ini pun sepertinya saya harus belajar adaptasi dengan perubahan ini dan dalam hal konsisten dengan diet.
Until we meet again di tulisan serial ini berikutnya. Terima kasih sudah membaca! Ada masukan?
