Pengalaman Jual dan Beli Barang Preloved – Ngomongin barang, ngga ada habisnya. Apalagi kaum hawa. Ada aja yang bisa dibeli. Habis beli baju, beli aksesoris. Habis beli aksesoris, beli kosmetik. Habis beli kosmetik, beli makan? Hahaha.
Ya karena banyaknya kebutuhan ini wajar para perempuan suka memburu harga miring atau diskon. Ngga cuma harga yang lebih murah, mereka bisa rela membeli barang yang sudah pernah dipakai atau preloved.
Saya salah satunya yang pernah coba beri barang preloved. Mungkin pengalaman ini bermanfaat untuk yang lain.
Menjual Barang Yang Pernah Dipakai
Saya pernah karena BU memutuskan untuk menjual barang yang sudah saya pakai ke orang lain. Saya jual di website e-commerce, media sosial dan platform khusus barang preloved seperti Carousell.
Ini sebenarnya cara yang bagus untuk mengosongkan rumah dari barang yang tak terpakai atau declutter. Namun patut diingat agar menjual barang yang kondisinya masih bagus atau layak. Jujur juga jika ada minus ditulis di deskripsi barang.
Alkisah saya pernah berhasil menjual rok dari brand lokal yang bagus. Namun si pembeli protes karena roknya kependekan. Maklum brand ini terkenal menjual barang untuk postur jangkung dan si pembeli memang salah satu pelanggannya. Saya lupa bahwa pernah memotongnya di tukang jahit. Akhirnya rok itu dikembalikan dan saya refund.
Juga jangan kemahalan pasang harga. Malah kalau mau jual cepat, lebih baik ga usah mikirin balik modal. Miring sekalian deh.
Tapi menohok juga sih kalau ditawar habis-habisan. Masalahnya dari pengalaman saya, banyak pembeli yang kebangetan minta korting harga. Sampai buat saya elus dada saking menahan emosi. Tolonglah, ini jual-beli hukumnya harus sama-sama suka atau jadinya dzalim.
Saya juga sering lihat paksu jual barang elektronik. Doi sering tukar tambah barang ketika lihat ada produk lebih baru hadir dengan harga miring. Hal bagus yang suka dilakukan suami agar pembeli senang adalah memberikan bonus. Biasanya aksesori. Paksu juga rajin menyimpan boks produknya sehingga kalau dijual tetap punya nilai tambah dan feels like new.
Barang Bekas Yang Recommended Dibeli
Menurut saya sebenarnya tak semua barang bekas layak dibeli. Banyak faktor yang sebaiknya kita perhatikan. Misalnya apakah dengan beli barang bekas kita akan keluar lebih banyak uang? Contohnya membeli mobil bekas.
Atau, beli barang bekas murah tapi ternyata sudah ‘sekarat’ sehingga ujung-ujungnya beli juga yang baru?
Saya pernah beli khimar preloved namun tak cuma warnanya yang mencolok membuat saya ragu pakai keluar rumah. Tapi juga ada aroma membekas yang tak hilang walau dicuci. Akhirnya saya jual lagi.
Jadi sebaiknya beli barang preloved apa ya? Ini barang-barang yang saya merasa ‘menang’ karena sudah beli barang bekasnya:
Buku
Membeli buku incaran dengan harga miring menjadi kemenangan yang terasa besar. Apalagi kalau harga aslinya mahal. Tentu kalau penting untukmu, cek juga apakah buku itu orisinal. Jangan jadi korban plagiasi.
Laptop
Sejujurnya saya dibantu suami yang memang mengerti mengenai komputer. Dulu suami saya menemukan sebuah laptop yang secara tampilan saya incar dan secara performa pun oke banget. Harganya sudah tentu masuk budget (makanya dibeli). Nggak berapa lama, atas berbagai pertimbangan laptop itu dijual kembali. Untuk barang elektronik memang sebaiknya kita memiliki wawasan lebih agar mengerti nilainya. .
Sofa Kayu
Seorang kerabat pernah menjual sofa kayu jati yang masih bagus dengan harga miring. Sampai sekarang sofa kayu ini masih bagus dan awet, kecuali bagian bantalannya yang agak rusak bagian resletingnya. Kala itu memang si kerabat sedang membutuhkan dana dan Alhamdulillah kita bisa bantu. Dengan begini transaksi jadi sama-sama suka dan enak, bukan?
Cardigan
Karena kalau tidur, saya suka memakai baju cardigan dan ketika browsing cardigan harganya lumayan ya yang bahan knit. Karena beli online, kadang kita tak bisa cek bahan langsung dan suka kecewa dengan bahannya ketika diterima. Karena pemakaian bukan untuk publik dan hanya demi kenyamanan di rumah, saya putuskan untuk membeli yang secondhand saja. Keputusan ini spontan ketika saya menemukan alumni sekolah menjual dengan harga miring dan kondisinya pun masih bagus sehingga tentu layak pakai. Suka sekali dengan purchase ini.
Penutup
Begitulah berbagai pengalaman jual beli barang bekas. Sebenarnya tak ada salahnya juga membeli barang yang bukan baru, tapi tetap ada strateginya. Baca juga tulisan di bagian Living lainnya. Bagaimana pendapatmu mengenai barang bekas?
Pingback: Hal-Hal Yang Baik Dilakukan Saat Pindah Rumah - Sunglow and Me